Rabu, 19 Agustus 2009

goresan kaki

KUJEJAK CINTAMU

Saat kubuka kembali bilik yang terkunci
kutemukan elegi yang terbenam debu
rabun terasa dekat pada pandangan berkabut
Tersibak ruang berjelaga hingga ujung
Jejak hati hanya terbias angan
jauh jarak tercipta buatku gelagap
pandangan kian lamur karena jarak tak bertepi
Kau buat menjadi Nisbi
Meski dalam lisan tersirat ketegaran
namun rinai rindu selalu mendekam Qolbu
Dicabik srigala melolong rembulan
tak pernah tersampaikan
walau leher berkerak

Dalam rintisan memory coba bersandar
biarpun rasa tinggal sekulit ari
godam cinta merajam dalam jiwa
menjelajah antara daging dan tulang
resah menanti cinta datang kembali

Bulan menyusup dalam misai janji
hatimu berakar pada ketukan gurindam
aku berdaun diatas siapa......?
aku bertadah walau tudung tak berjukung

Wahai yang punya hati
akankah cerita ini kan menjadi nisbi
aku menunggu dalam balutan asa
kunanti disetiap persimpangan
aku tak tahu arah
telah kehilangan jejak kekasih
satu yang tak pernah lekang
pelukan terakhir di batas kota
berfatwa dalam relung hati
sampai kini
sampai nanti namamu takkan tergantikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar